Legenda Gunung Bromo

Gunung Bromo, dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, ternyata menyimpan segudang cerita rakyat yang turun-temurun. Salah satu legenda yang paling terkenal adalah tentang kisah cinta dan pengorbanan sepasang kekasih, Joko Seger dan Roro Anteng.
Konon, Joko Seger dan Roro Anteng adalah pasangan suami istri yang sangat dicintai rakyatnya. Mereka hidup bahagia dan memiliki kerajaan yang makmur. Namun, suatu ketika mereka mengalami kesulitan karena tidak kunjung dikaruniai anak. Setelah berdoa dan bertapa, mereka akhirnya mendapatkan wangsit agar mengorbankan anak bungsunya kepada Sang Hyang Widhi jika mereka ingin memiliki banyak keturunan.
Dengan berat hati, mereka pun menyanggupi permintaan tersebut. Setelah memiliki banyak anak, tiba saatnya mereka mengorbankan anak bungsunya. Sang anak yang bernama Raden Kusuma, dengan ikhlas mengorbankan dirinya demi kebahagiaan rakyat. Jasad Raden Kusuma kemudian dilarung ke kawah Gunung Bromo.

 

Mitos-mitos yang Berkembang

Dari kisah tragis tersebut, muncul beberapa mitos yang masih dipercaya oleh masyarakat Tengger hingga saat ini:
  • Pasir Berbisik: Konon, pasir di sekitar Gunung Bromo memiliki kekuatan mistis yang dapat mengeluarkan suara bisikan. Suara tersebut dipercaya sebagai suara tangisan Raden Kusuma yang meratapi nasibnya.
  • Akar Gaib: Dipercaya ada akar pohon gaib yang tumbuh di sekitar Gunung Bromo. Akar ini memiliki kekuatan mistis dan dianggap berbahaya bagi orang yang memiliki niat jahat.
  • Kerajaan Gaib: Gunung Bromo dipercaya sebagai tempat tinggal para dewa dan makhluk halus. Ada yang mengatakan bahwa di dalam gunung terdapat kerajaan gaib yang dipimpin oleh Raden Kusuma.

Upacara Kasada

Sebagai bentuk penghormatan kepada Raden Kusuma dan para leluhur, masyarakat Tengger mengadakan upacara Kasada setiap tahun. Dalam upacara ini, masyarakat melemparkan sesaji berupa hasil bumi ke dalam kawah Gunung Bromo sebagai persembahan. Upacara Kasada merupakan perpaduan antara kepercayaan terhadap kekuatan alam dan ungkapan syukur atas karunia yang telah diberikan.

Makna Filosofis

Legenda Gunung Bromo mengandung makna filosofis yang mendalam. Kisah ini mengajarkan tentang pengorbanan, cinta, dan kesetiaan. Selain itu, legenda ini juga menunjukkan hubungan yang erat antara manusia dan alam. Masyarakat Tengger menganggap Gunung Bromo sebagai tempat yang sakral dan harus dihormati.

| Baca juga: Penjaga Tradisi di Lereng Gunung Bromo

Pesona Gunung Bromo

Kisah legenda Gunung bromo yang menarik, keindahan alam yang menakjubkan, dan kentalnya nuansa mistis membuat Gunung Bromo menjadi destinasi wisata yang sangat populer. Bagi para wisatawan, Gunung Bromo tidak hanya menawarkan pengalaman berpetualang, tetapi juga kesempatan untuk mengenal lebih dekat budaya dan tradisi masyarakat Tengger.