Sejarah Pembangunan Katedral St. John the Divine

Sejarah Pembangunan Katedral – Katedral St. John the Divine, yang terletak di jantung Kota New York, adalah salah satu proyek konstruksi paling ambisius dan panjang dalam sejarah arsitektur. Rencana pembangunan katedral ini dimulai pada akhir abad ke-19, namun hingga kini belum sepenuhnya selesai.

Mimpi Besar di Tengah Kota

Gagasan untuk membangun sebuah katedral besar di New York muncul pada pertengahan abad ke-19. Gereja Episkopal Amerika Serikat melihat kebutuhan akan sebuah katedral yang dapat menjadi simbol keimanan dan kebesaran gereja. Pada tahun 1888, sebuah komite dibentuk untuk merencanakan pembangunan katedral ini.

Peletakan Batu Pertama dan Awal Pembangunan

Peletakan batu pertama Katedral St. John the Divine dilakukan pada tahun 1892. Desain awal katedral mengadopsi gaya arsitektur Romanesque, yang populer pada masa itu. Namun, seiring berjalannya waktu, desain katedral mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian. Pada tahun 1909, gaya arsitektur Gothic Revival dipilih sebagai gaya utama untuk katedral ini.

Tantangan dan Hambatan

Pembangunan Katedral St. John the Divine dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan, di antaranya:

  • Perubahan Desain: Desain katedral terus mengalami perubahan selama proses pembangunan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perkembangan gaya arsitektur, keterbatasan anggaran, dan masukan dari berbagai pihak.
  • Keterbatasan Dana: Pembangunan sebuah katedral sebesar ini membutuhkan biaya yang sangat besar. Keterbatasan dana seringkali menjadi kendala utama dalam proses pembangunan.
  • Perang Dunia: Kedua Perang Dunia menyebabkan pembangunan katedral terhenti sementara. Sumber daya dan tenaga kerja dialihkan untuk mendukung upaya perang.
  • Krisis Ekonomi: Krisis ekonomi yang melanda dunia juga berdampak pada pembangunan katedral.

Pembangunan Berkelanjutan

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pembangunan Katedral St. John the Divine terus berlanjut hingga saat ini. Beberapa bagian dari katedral telah selesai dibangun dan dapat digunakan untuk ibadah dan acara-acara lainnya. Namun, bagian-bagian lain masih dalam tahap pembangunan atau bahkan belum dimulai.

Salah satu bagian yang paling mencolok dari katedral ini adalah kubah raksasanya yang belum selesai. Kubah ini dirancang untuk menjadi salah satu kubah terbesar di dunia, namun hingga kini belum dapat diselesaikan karena keterbatasan dana dan teknis.

Katedral sebagai Simbol Harapan

Meskipun pembangunannya belum selesai, Katedral St. John the Divine tetap menjadi simbol harapan dan semangat juang. Katedral ini menjadi tempat berkumpul bagi umat Kristiani dan masyarakat umum untuk beribadah, berdoa, dan mencari inspirasi. Selain itu, katedral ini juga menjadi pusat kegiatan budaya dan sosial, yang berperan penting dalam kehidupan masyarakat New York City.

Baca Juga: Katedral St. John the Divine: Sebuah Karya Agung yang Indah

Kesimpulan

Sejarah pembangunan Katedral St. John the Divine adalah kisah tentang ambisi, ketekunan, dan tantangan. Meskipun pembangunannya belum selesai, katedral ini tetap menjadi salah satu karya arsitektur paling mengagumkan di dunia. Katedral ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol harapan dan semangat juang bagi umat manusia.