Festival Obon: Menghormati Roh Nenek Moyang

Festival Obon – Obon adalah festival tahunan di Jepang yang didedikasikan untuk menghormati roh leluhur. Selama perayaan ini, diyakini bahwa roh para leluhur akan kembali mengunjungi keluarga mereka. Obon merupakan perpaduan antara tradisi Buddha dan kepercayaan Shinto, dan telah menjadi bagian penting dari budaya Jepang selama berabad-abad.

Asal-usul Obon

Asal-usul Obon dapat ditelusuri kembali ke ajaran Buddha. Konon, seorang murid Buddha bernama Mokuren menggunakan kekuatan supranaturalnya untuk menyelamatkan ibunya yang menderita di alam baka. Kisah inilah yang menginspirasi tradisi menghormati leluhur selama Obon.

Waktu Pelaksanaan Obon

Waktu pelaksanaan Obon bervariasi di berbagai wilayah di Jepang. Namun, umumnya Obon dirayakan selama tiga hari pada pertengahan bulan Juli atau Agustus. Perbedaan waktu ini terkait dengan penggunaan kalender lunar dan solar di masa lalu.

Tradisi Selama Obon

  • Menerima Roh Leluhur: Pada awal Obon, keluarga akan membersihkan rumah dan altar keluarga, serta mendirikan altar khusus untuk menyambut roh leluhur.
  • Menyalakan Lentera: Lentera kertas (chōchin) digantung di sekitar rumah dan di jalan-jalan sebagai panduan bagi roh leluhur untuk menemukan jalan pulang.
  • Menari Bon Odori: Salah satu tradisi yang paling terkenal selama Obon adalah menari Bon Odori. Tarian ini dilakukan secara bersama-sama di sekitar yagura (menara panggung) sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional.
  • Kunjungan ke Kuburan: Keluarga akan mengunjungi kuburan leluhur untuk membersihkan makam dan memberikan persembahan.
  • Mengirimkan Lentera ke Sungai: Pada akhir Obon, lentera kertas akan dilepas di sungai atau laut sebagai simbol pelepasan roh leluhur kembali ke alam baka.

Makna Obon

Obon memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat Jepang. Perayaan ini menjadi momen untuk:

  • Menghormati Leluhur: Obon adalah bentuk penghormatan kepada leluhur sebagai tanda terima kasih atas segala berkat yang telah diberikan.
  • Menguatkan Ikatan Keluarga: Obon menjadi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul dan mempererat hubungan.
  • Menjaga Tradisi: Melalui Obon, tradisi dan nilai-nilai leluhur terus dilestarikan.
  • Mencari Kedamaian: Obon juga diyakini dapat membawa kedamaian bagi roh leluhur dan keluarga yang ditinggalkan.

Baca Juga: Rumah Hantu Jepang: Antara Legenda dan Kenyataan

Obon di Masa Kini

Meskipun zaman terus berubah, tradisi Obon tetap lestari di Jepang. Namun, ada beberapa adaptasi yang terjadi, seperti munculnya perayaan Obon yang lebih modern dan melibatkan unsur-unsur budaya pop. Meskipun demikian, inti dari perayaan Obon tetap sama, yaitu sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Obon adalah salah satu contoh indah bagaimana sebuah tradisi dapat bertahan dan berkembang seiring berjalannya waktu.